Turnamen Iran International Challenge 2013 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Revolusi Islam Iran dan diikuti oleh 20 negara termasuk India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Perancis, Polandia, Turki, Kanada dan Iran. Indonesia menurunkan 11 orang pemain tim nasional yang terdiri dari 4 single putri, 3 single putra dan 2 double putra.
Dalam turnamen itu, Riyanto Subagja keluar sebagai juara tunggal putra setelah mengalahkan rekan di Pelatnas Cipayung Arief Gifar Ramadhan, lewat pertarungan rubber game, 21-17, 15-21, 21-15.
Pada final ganda putra juga terjadi “perang saudara” antara pasangan muda Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira-Ade Yusuf melawan Selvanus Geh-Ronald Alexander. Pertarungan akhirnya dimenangi oleh Wahyu-Ade dengan skor ketat, 21-19, 13-21, 22-20.
Sementara itu pada nomor tunggal putri, Febby Angguni harus puas menjadi runner up setelah dihentikan wakil Turki, Neslihan Yigit di partai puncak. Febby menyerah dengan skor 15-21, 14-21.
“Kemenangan di sektor putra diharapkan bisa menular ke sektor putri. Kalau dilihat dari materi pemainnya, kekuatan di putra memang lebih baik. Semoga kemenangan di Iran ini bisa memberi pengaruh positif untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya, tim putri juga harus lebih ditingkatkan lagi prestasinya,” ujar Christian Hadinata.
Berdasarkan sistem ranking yang dirilis Badminton World Federation (BWF), pemenang turnamen kelas international challenge ini berhak untuk mendapatkan 4.000 poin untuk penghitungan peringkat dunia.
Kemenangan tersebut tentunya cukup berarti bagi Indonesia ditengah menurunnya prestasi tim bulutangkis Indonesia di percaturan internasional.
Sumber
0 comments: