Images

Aryati Larasati Juara Kompetisi Kayak Asia

Aryati Larasati Juara Kompetisi Kayak Asia
Aryati Larasati, mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM, mencetak prestasi yang membanggakan dengan berhasil meraih juara 3 untuk kategori kayak puteri cabang arus deras dalam kompetisi Kayak Tingkat Asia yang diselenggarakan oleh International Canoeing Federation (ICF) di Thailand pada 2-18 Desember 2012 lalu.

Kompetisi tersebut diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa maupun olahragawan dari sejumlah negara di Asia, seperti Indonesia, Kamboja, Korea, Malaysia, Myanmar, Singapura, Taiwan, dan Thailand.

Laras mengatakan bahwa kompetisi yang diikutinya merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan training camp yang digelar ICF. Selama 17 hari, seluruh peserta diberikan pelatihan seputar dayungan dan manuver. Pelatih didatangkan dari Jepang, Jerman, dan Perancis. 

”Pelatihan dibagi dalam dua kelas yaitu kelas kano dan kelas kayak. Masing-masing kelas dibagi lagi untuk putera dan puteri,’‘ ujar anggota unit kegiatan mahasiswa pecinta alam Gadjah Mada (Mapagama) ini.

Dia tidak pernah menduga bisa memenangkan kompetisi tersebut dan menjadi wakil Indonesia. Pasalnya, kebanyakan peserta merupakan jebolan Pelatnas dan atlit Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).

”Mungkin mereka kalah karena kebiasaan di flat water saja sehingga kekuatannya kurang terlatih saat harus berada di arus deras. Kalau saya sudah terbiasa latihan di arus deras, mungkin faktor itu yang menjadikan saya juara,’‘ ungkapnya.

Selanjutnya pada kompetisi di Thailand, dia harus berhadapan dengan 8 peserta lainnya pada cabang kayak puteri arus deras. Dalam perlombaan tersebut harus melalui rintangan sebanyak 22 gate yang terbentang di sepanjang Sungai Maetang. Berpacu mencapai finish dalam waktu sesingkat mungkin dengan sejumlah tantangan yang ada.

”Saat itu harus bisa melewati 22 gate, cukup menantang karena ada yang harus mendayung berlawanan dengan arus dengan medan yang sulit. Ditambah lagi lawan-lawannya cukup tangguh,” ujar alumnus SMAN 2 Solo itu.

Menurutnya konsentrasi dan ketahanan sangat dibutuhkan saat menjalani perlombaan. Tidak kalah penting juga menjaga keseimbangan saat berada di atas kayak melalui arus yang cukup deras dan medan yang menantang.

“Saat perebutan juara tiga, saya lawan peserta dari Malaysia. Nah, yang dari Malaysia itu kurang bisa menjaga keseimbangan sehingga kayaknya terbalik sehingga menghambat mencapai finish dengan cepat,” katanya sembari menambahkan posisi pertama dan kedua secara berurut diraih oleh peserta asal Taiwan dan Thailand.

Saat dinyatakan menang, Aryati mengaku kaget bisa menyabet juara. Begitu pula dengan teman-temannya di UKM Mapagama yang tidak pernah menyangkanya bisa meraih prestasi tersebut.

”Baru ikut kompetisi pertama kalinya langsung bisa meraih prestasi, yang pasti sangat senang. Harapan nantinya mampu menyumbangkan prestasi lebih banyak lagi dan lebih bagus tentunya,’‘ harap gadis berjilbab itu.

Dia mengaku sedih melihat perkembangan olahraga kayak di Indonesia yang belum maju. Padahal Indonesia memiliki potensi alam yang sangat banyak untuk tempat berlatih kayak.

”Sayang di Indonesia kayak arus deras kurang berkembang, sementara kita banyak memiliki sungai berarus deras sebagai tempat latihannya,” katanya.

Karenanya ia bertekad lebih menekuni olahraga kayak arus deras melihat belum banyaknya masyarakat yang terjun ke bidang itu, terutama dari golongan perempuan.

”Perempuan masih jarang yang terjun di kayak arus deras. Saya ingin menunjukkan kalau perempuan juga bisa diolahraga ini dan berprestasi,’‘ tandasnya.

0 comments:

Handika Mulvi Handika Mulvi