Images

Farrah Alifia Putri, Siswa SD Peraih Penghargaan Khusus Internasional UN Habitat di Jepang



farrah alifia putri di indonesiaproud wordpress comFarrah Alifia Putri, siswa kelas 6 Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya (SAIMS) lewat karyanya yang melukiskan harapan dan impian Kota Surabaya pada tahun 2020 mendatang mendapat penghargaan khusus di bidang menggambar tingkat internasional.



Bocah kelahiran 15 September 2001 yang akrab dipanggil Fia ini baru saja dinobatkan sebagai peraih special award di ajang lomba menggambar tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh United Nations Human Settlements Programme (UN Habitat) Regional for Asia and the Pacific.
“Ini kejutan buat kami. Barusan sekolah mendapat kiriman dari UN Habitat. Di dalamnya ada keterangan bahwa Fia mendapat penghargaan khusus. Kaget karena karya kami kirim Agustus lalu,” kata Agus Anang Fatoni, Kepala SD SAIMS (21/12).
Gambar yg meraih Special Award dr UN Habitat di Jepang. Karya siswa SD Alam Insan Mulia Sby


Mendapat kepastian penghargaan ini, Fia didampingi ayahnya, Kurniawan, menyatakan syukurnya. Bocah SD ini juga agak malu-malu membolak-balik bundelan kalender yang dibentuk menjadi buku.
“Sebagai orangtua, kami terus memberi motivasi. Saya teringat, dua rim kertas dihabiskan Fia untuk menggambar. Tapi gambar untuk dilombakan di Jepang ini, saya baru tahu setelah juara ini,” kata Kurniawan yang mengakui bahwa putrinya memang hobi menggambar.
Fia sendiri sebenarnya sudah lupa dengan lomba yang diikutinya itu. Seingatnya, Juli lalu memang sekolah meminta Fia mengikuti lomba menggambar internasional. Tapi tidak semata-mata menggambar. Isi gambarnya harus bisa mencerminkan impian kota Surabaya pada tahun 2020.
Fia kemudian menggambar berupa semacam potongan-potongan foto. Ada setidaknya tujuh foto yang berisi gambaran Fia tentang gedung-gedung dan aktivitas warga. “2020, saya mengimpikan banyak pohon, kendaraan menggunakan tenaga matahari, dan lingkungan bersih,” ucap Fia.
Kota idaman Fia melalui goresan pensil dan crayon inilah yang mengantarkannya meraih penghargaan khusus. Memang wakil Indonesia ini tidak sampai meraih medali emas atau perak. Kalah dengan Jepang dan China. Namun, seluruh karya terbaik dan nominator terbaik dijadikan kelander dalam bentuk buku.
Kepala SD SAIMS mengaku masih akan menunggu sertifikat dari UN Habitat. Meski demikian, mengantarkan siswa hingga mengharumkan nama bangsa adalah kebanggaan tak ternilai.


Lomba menggambar tingkat internasional tingkat SD tersebut digelar di Jepang. Ratusan peserta dari belasan negara Asia Pasifik mengirimkan karyanya melalui jasa pos, mulai dari China, Jepang, Nepal, Rusia, Maldiva, Sri Lanka, dan negara-negara lainnya.

0 comments:

Handika Mulvi Handika Mulvi